Jumat, 13 April 2012

SANDAL KULIT SANG RAJA

Seorang Maharaja akan berkeliling negri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan diluar istana, kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berfikir, “ ternyata jalan-jalan di negriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya “.
Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan, Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.
Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja. Ia berkata kepada Maharaja, “ wahai paduka mengapa paduka hendak membunuh sekian banyak sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang paduka butuhkan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki paduka saja “.Karena sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut “ Sendal “.
            Ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman. Untuk hidup kadang kala kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri, dan dengan jalan mengubah dunia itu.
            Karena kita sering kali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia dalam pikiran kita, kadang hanyalah dalam bentuk personal. Dunia kita artikan sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri, tak ada orang lain yang terlibat disana, sebab sering kali dalam pandangan kita dunia adalah bayangan dari dalam diri kita sendiri.
            Ya, memang jalan kehidupan yang kita tempati masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi jalan tersebut dengan primadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit, atau melapisi hati kita dengan  kulit pelapis yaitu iman, pengharapan, dan kasih agar kita dapat berjalan melalui jalan-jalan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar