Jumat, 13 April 2012

ADA TETESAN SETELAH TETESAN TERAKHIR

Pasar malam dibuka disebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, pertunjukan, dan stand makanan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan  unjukn kekuatan otot manusia kuat ini.
Manusia ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria dikota itu dalam lomba panco. Namun, setiap kali menutup pertunjukannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir, “ hingga tetes terakhir “, pikirnya .
Manusia kuat lalu menantang para penonton “ hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini !”. Kemudian naiklah seorang lelaki, seseorang yang atletis keatas panggung, tangannya kekar, ia memeras dan memeras,,, dan menekan sisa jeruk,, tapi tak setetes pun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh air jeruk itu sudah terperas habis, ia gagal. Beberapa lelaki kuat pun mencobanya, tapi tetap tidak ada yang berhasil. Manusia kuat itu pun tersenyum dan berkata : “ aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba ?”. lalu wanita kurus paruh baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencobanya,. “ Tentu saja boleh nyonya, mari naik ke panggung “. Walau dibayangi kegelian dihatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke panggung. Beberapa orang tertawa mengolok-olok wanita tersebut. Pria kuat lainnya saja gagal apalagi wanita paruh baya itu.
Wanita tersebut mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang mentertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasui , ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisa jeruk yang lain. Ia terus menerus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras,,, dan “ting !” setets air jeruk muncul terperas dan jatuh diatas meja panggung. Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan berubah menjadi tepuk tangan riuh.
Manusia kuat memeluk wanita paruh baya tersenut, lalu ia berkata “ Nyonya , aku sudah melakukan pertunjukan semacam ini ratusan kali, dan banyak orang ynag pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal, hanya anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu. Bolehkah aku tau bagaimana anda melakukan hal tersebut?”
“Begini, aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku, aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku, jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahuijalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setets air jeruk dari jeruk  yang engkau buat, bukan hal yang sulit bagiku.” Selalu ada tetesan  setelah tetesan terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar