Sabtu, 12 November 2011

Perkembangan Teknologi Terhadap Kebudayaan Indonesia

     Sebagai warga Indonesia, selayaknya harus mengetahui batasan-batasan dan nilai-nilai budaya timur agar dapat membedakan perilaku kita sebagai orang-orang yang lebih bernorma dibandingkan dengan orang orang barat. Individu terdoktrin akan nilai-nilai budaya barat karena banyak faktor , salah satunya adalah karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat.
     Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi memang berdampak bagus , misalnya kita bisa lebih mudah bersilaturahmi dengan keluarga yang ratusan kilometer jauhnya. Tetapi tidak semua dampak yang ditimbulkan dari perkembangan tersebut berdampak baik , dengan mudahnya mengakses internet maka anak-anak pun bisa dengan mudahnya memasuki situs-situs yang seharusnya tidak dibuka untuk anak kecil , apalagi anak-anak adalah masa-masa labil dimana saat kecil itu lah yang bisa mempengaruhi karakternya sampai tua. Masuknya nilai-nilai budaya barat dianggap sesuatu yang ‘gaul’ untuk anak muda jaman sekarang , perlahan-lahan mereka mulai meniru gaya hidup orang barat yang mereka liat di tv , internet , dll. Maka sedikit demi sedikit mulai terhapuskan lah gaya hidup atau batasan batasan budaya indonesia.
     Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya indonesia sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.
     Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ternyata menimbulkan beberapa dampak bagi penggunanya baik itu dampak baik ataupun buruk. Bisa dilihat disini dampak baiknya adalah kita bisa dengan mudah mengakses dan mencari data yang kita dapat dengan hanya ‘meng-klik’ saja. Dengan adanya internet , kita bisa mendapatkan data yang kita mau baik itu untuk pekerjaan , tugas sekolah dan kuliah , hiburan , dll. Internet pun kini sudah menyatu dengan hubungan kita , bahkan di hampir semua bidang telah dibuat versi internetnya , contohnya surat menyurat yang dibuat menjadi e-mail , semua di awali dengan huruf e- yang berarti electronic. Contohnya adalah e-mail , e-government , dll. Internet memudahkan kita untuk berbagi data dengan orang lain sehingga orang lain pun akan senang berbagi data yang kita butuhkan. Banyaknya situs jejaring social pun menjadi salah satu sarana kita untuk bersilaturahmi dengan kerabat kita yang jauh disana tanpa memikirkan berapa ratus kilometer jauhnya dengan mudah , cepat , dan gratis .
     Tidak hanya dampak baik , perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga membuahkan dampak buruk , contohnya adalah kita jadi melupakan dunia asli kita dan lebih mementingkan dunia maya kita. Contohnya jika seseorang sudah ketagihan kepada salah satu situs jejaring social , biasanya dia banyak menghabiskan waktunya untuk terus meng-update accountnya itu, mereka akan lupa akan waktu , juga tugas-tugas mereka di dunia nyata. Terlalu lama di depan computer pun dapat menyebabkan kerusakan mata karena radiasi yang terpancarkan dari monitor computer. Kadang-kadang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi itu mendekatkan kita dengan yang jauh , dan menjauhkan kita dengan yang dekat karena saking asiknya ber-internet ria.
    Seiring masuknya budaya barat pada indonesia , maka kita sebagai penghuni Negara indonesia lah yang merasakan pergeseran nilai budaya sedikit demi sedikit. Karena pesatnya perkembangan TIK , maka anak-anak bisa mengakses internet dengan mudahnya , hal ini membuat anak-anak bangsa kita yang masih labil dan belum menemukan jati dirinya dengan tidak sengaja melihat bagaimana perilaku barat yang beberapa kebiasaannya bertentangan dengan nilai-nilai norma budaya indonesia. Munculnya TV kabel juga memudahkan acara TV luar agar di tonton oleh kita , hal ini lebih ditekankan pada anak-anak dan remaja yang rata-rata masih labil dan mudah terbawa arus akan apa yang dilihatnya dan dia anggap menarik.
     Untuk membatasi pergeseran budaya indonesia karena berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi ini sangatlah sulit , karena dengan mudahnya anak-anak yang masih labil seperti di doktrin oleh hiburan-hiburan bergaya barat yang bisa mereka temui di TV , internet , dll. Untuk mengurangi dampak tersebut sebaiknya adalah member arahan kepada anak-anak yang sedang ber-internet ria dan member tahu bahwa itu bukanlah identitas seorang bangsa indonesia , melainkan bangsa barat yang lebih maju dalam mempublikasikan kebudayaannya karena pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal. Pembatasan pergeseran nilai-nilai budaya indonesia sendiri sebenarnya hanya bisa dilakukan oleh individunya sendiri , maka seharusnya kita memberikan pengarahan dari awal agar sang pemakai internet muda tersebut mengerti bahwa sebenarnya boleh saja mencari hiburan dari Negara manapun asalkan kita bisa menyaring mana yang harus ditiru dan mana yang tidak boleh ditiru
.