Sabtu, 26 Oktober 2013

Jeremy Teti: "Life Begins at 45




MELIHAT Jeremy Teti, 45 tahun, saat ini di layar komedi, memang kental nuansa konyolnya.
Digandeng Desta, Cici Panda, dan Nunung dalam Ngobrol Asik, tampil di Yuk Keep Smile yang isinya pelawak semua, Jeremy dituntut berperan konyol.
"Mungkin itu tantangan buat saya. Disuruh pakai wig, pakai baju perempuan, awalnya, ya agak tertekan juga. Aduh, bok! Bagaimana ini citra saya. Mati! Memang bertolak belakang, sih dengan pekerjaan saya dulu. Tapi ini pekerjaan. Harus profesional. Mau dikasih peran apa pun, harus bisa memerankannya. Sampai ada, lho yang berkata begini kepada saya, 'Ih, kamu dibayar berapa, sih untuk berperan seperti itu?' Belum lagi anak-anak komedian ini, yang bercandanya luar biasa sadis. Dibilang ngondek (kemayu), apalah. Ibu-ibu protes gara-gara saya dikata-katai di panggung, 'Itu Pak Jeremy dibayar berapa, sih mau diolok-olok, diperlakukan kayak begitu?'" Jeremy menuturkan.
Jeremy bisa menerima, tapi banyak penggemarnya tersinggung. "Jujur, awalnya saya juga sedikit terluka, sih. Gila, biasanya (siaran) rapi, terarah, enggak ada yang berani ngomong sembarangan sama saya. Tiba-tiba saya harus bocor, dicerca, dihujat oleh rekan yang usianya lebih mudah dari saya. Sempat perang batin juga. Untuung saya enggak mudah terpancing. Dan akhirnya kembali lagi kepada mindset, ini pekerjaan," ungkapnya.
Ditanya dibayar berapa untuk melakoni kekonyolan demi kekonyolan ini, Jeremy blak-blakan, memang honor yang didapat berkali-kali lipat gajinya sebagai penyiar.
"Kalau ditotal sebulan mengisi acara, penghasilan sebagai entertainer jauh lebih banyak dibandingkan penyiar televisi. Hanya harus hati-hati, karena bintang bersinar itu ada waktunya," katanya.
Inilah titik ternyaman seorang Jeremy Teti. "Kalau ada yang mengatakan life begins at 40, itu terjadi pada saya sekarang ini. Bukan 40 juga sih, 45, hahaha."

http://id.omg.yahoo.com/news/jeremy-teti-life-begins-45-041000941.html
www.gunadarma.ac.id

Minggu, 13 Oktober 2013

Biografi


Biografi


      Nama   : Maskah Melinda
      Tempat/Tanggal lahir   : Bogor, 19 Agustus 1993
      Jenis kelamin   : Perempuan
      Kebangsaan   : Indonesia
 Agama   : Islam
 Alamat   : Jalan Mayor Oking Jayaatmaja Rt 01 Rw 03 No. 44A Kab. Bogor Kec.Cibinong Kode Pos 16918
 E-mail   : maskahtremor19@yahoo.com
 Kelebihan   : Mudah untuk menghapal, Tepat waktu
 Kekurangan   : Tidak suka berjalan jauh
 Pendidikan
 SD   : SDN Ciriung 4
 SMP   : SMP PGRI 1 Cibinong
 SMK   : SMK Farmasi Bogor
 Perguruan Tinggi   : Universitas Gunadarma

Rabu, 02 Oktober 2013

ARTIKEL PERILAKU KONSUMEN


Upaya Melayani “Sang Raja”

Pembeli adalah raja dianggap oleh para produsen untuk menegaskan bahwa konsumen atau pelanggan menjadi fokus dalam pergerakan laju usaha. Caranya bermacam-macam, yang terpenting “sang raja” merasa nyaman, senang, dan mau kembali untuk membeli.
Mewujudkan hal tersebut memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tak jarang, upaya memberi layanan prima seringkali berujung pada kritik atau komplain. Untuk itu, kepekaan terhadap kebutuhan pelanggan menjadi salah satu kunci utama yang patut diperhatikan.
Sebagai salah satu vendor perangkat teknologi kaliber dunia, Hawlett Packard (HP) menghadirkan HP Authorized Service Center (ASC) dengan konsep best personalized service experience untuk mengoptimalkan kualitas layanan pelanggan.
Bagi perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini, ASC merupakan solusi efektif bagi pelanggan ketika ingin mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan produk HP miliknya, menciptakan peace of mind, serta menjadikan pelanggan memperoleh manfaat manfaat optimal dari produk HP yang digunakannya.
“Layanan purna jual yang prima akan terus menjadi salah satu kontributor utama dalam memperkuat keunggulan kami di pasar selain produk berkualitas tinggi yang andal, desain menarik dan inovatif, teknologi terkini, serta  perbandingan harga dan value yang kompetitif,” ujar Megawaty Khie, Managing Director, Personal System Group, HP Indonesia.”
HP juga berencana terus menambah jumlah HP Service Center maupun unsur-unsur pendukung lainnya seperti, Drop Off Point sehingga makin memudahkan pelanggan dalam pengiriman-pengambilan produk yang hendak diperbaiki.
Keberadaan HP Service Center maupun Drop Off Point yang tersebar di berbagai lokasi akan membantu mempercepat waktu pelanggan dalam menjangkau layanan purna jual HP.

*Dikutip dari Inspiratorial Akhir Pekan Teknologi, Kompas, Minggu, 27 Juni 2010